Senin, 30 Januari 2012

Petunjuk Servis

Komponen-komponen pengapian otomotif itu komplek dan seringkali rapuh, karenanya selalu berhati-hati pada waktu melakukan prosedur servis. Gagal dalam menjalankan pedoman servis dapat mengakibatkan kerusakan system yang sangat merugikan.
Peringatan:
Beberapa macam servis mengharuskan system pengapian energi tinggi dan system pengisian bahan bakar tidak diaktifkan.
Amati prosedur yang dianjurkan berikut.

Penanganan yang tidak tepat dapat mengakibatkan:
· Kecelakaan atau kematian
· Kebakaran kendaraan
· Kerusakan engine
· Kerusakan komponen elektronik.

Ikon Pencegahan
Bila kendaraan mempunyai sistem bahan bakar elektronik komputernya mempunyai memori yang memuat informasi diagnosa dalam bentuk kode. Melepaskan hubungan terminal baterai dapat menghapus kode tsb. Bila system bahan bakar rusak, pastikan kerusakannya dengan menggunakan kode sebelum melepaskan baterai mobil.
  • Memori dapat disusun kembali setelah beberapa urutan menghidupkan mobill.
  • Pelepasan baterai dapat mempengaruhi jam, radio dan memor.
Catatan:
  • Perangkat pengaman memori tersedia.
  • Untuk lengkapnya, baca lebih rinci manual servis rutin dari pabrik. 
Pemeriksaan Pendahuluan Sistem Pengapian
Untuk setiap kesalahan pengapian pemeriksaan visual pendahuluan harus dilakukan dahulu sebelum melakukan prosedur diagnosa kerusakan yang lebih luas.
  • Periksalah semua pemasangan kawat listrik bila terbakar, isolasinya rusak atau terminal-terminalnya longgar.
  • Periksalah kabel bertegangan tinggi bila terbakar atau isolasinya rusak dan terminal-terminalnya berkarat.
  • Periksalah koil pengapian bila rusak atau olinya bocor.
  • Periksalah distributornya bila sekrup-sekrupnya, kontak-kontaknya longgar, generator sinyal rusak atau porosnya aus.
  • Periksalah tutup distributor dan rotor bila retak, korosi atau elektroda-elektrodanya terbakar.
  • Periksalah busi bila isolasinya rusak atau ada tanda-tanda korslet.

Unjuk Kerja
Engine modern dengan pembatasan emisi cenderung bekerja dengan menggunakan campuran yang tipis dan perbandingan  kompresi yang ringan.  Bahkan dengan rancangan engine yang sedemikian rupa dirancang untuk menghasilkan campuran udara dan bahan bakar yagn mencukupi campuran tipis tersebut kadang-kadang sulit terbakar. Juga tingkat emisi yang  rendah telah menempatkan saat percikan (spark timing) pada posisi yang sangat penting.
 Sistem pengapian harus bekerja dengan baik untuk mencegah:
  • unjuk kerja engine/kendaraan rendah
  • terjadinya pemborosan bahan bakar
  • tingkat emisi tinggi
 Peringatan: Sistem pengapian enerji tinggi dapat menyebabkan kejutan listrik yang fatal.
 Oleh sebab pengetesan koil-koil pengapian enerji tinggi yang menggunakan alat-alat test sangat berbahaya, dan karenanya kabel-kabel tegangan tinggi rangkaian terbuka menyebabkan komponen-komponen elektronik tidak bekerja, maka suatu cara pengetesan kinerja system pengapian telah dikembangkan dengan menggunakan ‘penguji busi’. Busi test hanyalah sebuah  busi dengan celah yang sangat lebar (max. 13 mm) dan penjepit massa untuk pengaman (secure grounding)
 
Coil system yang akan ditest hanya dihubungkan ke busi melalui kabel bertegangan tinggi.  Busi dihubungkan ke ground (massa).  Anda sekarang dapat menghidupkan engine dengan aman.  Coil pengapian dan system yang baik harus dengan mudah dapat melompati celah tanpa gagal.
Catatan: Menghubungkan busi test hanya dapat dilakukan bila pengapiannya dimatikan. 
Penyebab
4.1. Percikan enerji yang kecil atau tidak terjadi pada satu atau lebih busi:
  • Celah yang tidak pas, busi yang rusak atau kotor.
  • Resistansi yang tinggi atau isolasi pada kabel-kabel tegangan tinggi rusak.
  • Isolasi coil pengapian rusak/pecah.
  • Tutup distributor atau isolasi rotor pecah atau elektrodanya terbakar.
  • Lilitan sekunder coil pengapian rusak.
4.2. Tidak adanya Kontrol arus atau suplai tegangan primer:
  • Sekring pengapian berbunyi
  • Komponen-komponen atau lilitan rangkaian primer rusak atau resistansi tinggi (saklar pengapian, resitor ballast, dsb.)
  • Lilitan-lilitan primer coil pengapian rusak.
  • Kontak-kontak pengapian terbakar atau dipasang tidak tepat.
  • Kondensor pengapian rusak.
  • Lilitan primer grounded.
  • Unit kontrol pengapian elektronik gagal bekerja.
  • Generator sinyal rusak.
4.3. Saat Pengapian Gagal:
  • Saat pengapian.
  • Pengaturan timing yang tidak tepat.
  • Kontak-kontak pengapian dipasang tidak tepat.
  • Unit advance vacuum rusak.
  • Mekanisme advance mekanik rusak.
  • Unit kontrol pengapian elektronik tidak berfungsi.
  • Generator sinyal tidak berfungsi.
  • Pengapian awal dikarenakan busi-busi, engine atau system kendali emisi rusak.
Instrumen pengetesan
Instrumen pengetesan yang telah diseleksi dan menggambarkan secara singkat aspek-aspek pengoperasian engine yang bervariasi yang dapat dicek. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar